Sidoarjo, 5 Mei 2025 – SMA Pembangunan Jaya Sidoarjo kembali menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang kritis, mandiri, dan solutif melalui pelaksanaan Sidang Terbuka Karya Tulis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Rekayasa dan Teknologi. Bertempat di Aula SMA Pembangunan Jaya Sidoarjo, kegiatan ini dibuka pada Senin, 5 Mei 2025 dan berlangsung secara hybrid hingga 9 Mei 2025.
Dengan tajuk “Selebrasi Literasi Generasi Inovatif,” sidang ini menjadi puncak dari proses pembelajaran berbasis proyek yang mengasah keterampilan menulis ilmiah, berpikir kritis, serta menyampaikan gagasan secara akademis. Sebanyak enam siswa kelas XII terpilih mempresentasikan karya tulis terbaik mereka yang menyoroti beragam isu strategis, mulai dari fenomena sosial dan kecantikan, hingga pemanfaatan bahan alami dan analisis sastra dengan pendekatan teknologi.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 peserta yang terdiri dari siswa, guru, dan penguji eksternal dari berbagai institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia. Para penguji menghadirkan nuansa akademis yang mendalam dalam sidang ini, di antaranya:
-
Ali Tamami, S.Pd., M.M (Pengawas Sekolah)
-
Danang Wijoyanto, S.Pd., M.Pd (Universitas Negeri Surabaya)
-
Nurul Ratnawati, M.Pd (Universitas Negeri Malang)
-
Pudjo Sakti Nur Cahyo, S.Hum., M.Hum (Universitas Airlangga)
-
Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq (Universitas Gadjah Mada)
-
Gita Widi Bhawika, S.St., M.Mt (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
-
Dr. Astri Nur Istyami (Institut Teknologi Bandung)
-
Dr. Wahyu Iskandar, S.Hut., M.Agr (Institut Pertanian Bogor)
Kehadiran para dosen dari berbagai universitas bergengsi ini memberikan pengalaman berharga bagi siswa dalam menguji hasil penelitiannya secara langsung di hadapan akademisi profesional. Mereka tak hanya menilai, tetapi juga memberikan masukan substansial untuk pengembangan pemikiran siswa ke arah yang lebih tajam dan sistematis.
Menurut Dr. Astri Nur Istyami dari ITB, kegiatan ini merupakan “simulasi dunia akademik yang sangat positif bagi siswa SMA. Mereka sudah dilatih untuk berpikir ilmiah, menyusun argumen, dan mempertahankan gagasan dengan data yang kuat. Ini modal penting menghadapi masa depan.” Hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Wahyu Iskandar dari IPB, yang menyebut kegiatan ini sebagai “pembelajaran kontekstual yang mampu mendorong semangat riset sejak dini.”
Sidang berlangsung dalam suasana yang serius, namun penuh antusiasme. Masing-masing siswa menunjukkan ketekunan dalam menyampaikan hasil penelitian, menjawab pertanyaan penguji, dan membuka diskusi akademik yang matang. Hal ini mencerminkan keberhasilan SMA Pembangunan Jaya dalam menanamkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila, khususnya dalam dimensi berpikir kritis, mandiri, dan berkebinekaan global.
Lebih dari sekadar ajang akademik, Sidang Karya Tulis ini merupakan bentuk nyata dari pendidikan berkualitas yang mendorong siswa menjadi peneliti muda. Melalui pengalaman ini, siswa tidak hanya meraih pencapaian akademik, tetapi juga tumbuh sebagai individu yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan ide-ide inovatif, solutif, dan berdaya guna.
SMA Pembangunan Jaya kembali membuktikan bahwa pembelajaran tidak harus kaku dan teoritis, tetapi dapat dihadirkan dalam suasana ilmiah yang hidup, relevan, dan inspiratif.