Jombang, 24 Februari 2025 – Sebuah pengalaman belajar yang tak biasa dijalani oleh para siswa SMA Pembangunan Jaya Sidoarjo melJombang, 24 Februari 2025 – Sebuah pengalaman belajar yang tak biasa dijalani oleh para siswa SMA Pembangunan Jaya Sidoarjo melalui kegiatan PJ-ILOP (Pembangunan Jaya – Inbound Living & Observation Program) di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 Februari 2025, siswa diajak untuk tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari kehidupan dan kearifan lokal masyarakat Kampung Adat Segunung.
Mengusung tema "Merawat Tradisi untuk Menjaga Alam Tetap Lestari", program PJ-ILOP tahun ini menjadi bagian dari pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan pendekatan pembelajaran kontekstual. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari siswa, guru pendamping, serta warga setempat. Mereka terlibat dalam beragam aktivitas yang mendalam dan membangun.
Dalam sambutannya, perwakilan dari Kampung Adat Segunung menyampaikan apresiasi atas kehadiran para siswa. “Kami senang bisa menjadi bagian dari proses belajar yang berbeda ini. Desa kami memang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, dan kami percaya generasi muda perlu melihat langsung bagaimana budaya dan alam saling menjaga,” ujar salah satu tokoh masyarakat.alui kegiatan PJ-ILOP (Pembangunan Jaya – Inbound Living & Observation Program) di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang. Selama tiga hari, mulai 24 hingga 26 Februari 2025, siswa diajak untuk tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari kehidupan dan kearifan lokal masyarakat Kampung Adat Segunung.
Mengusung tema "Merawat Tradisi untuk Menjaga Alam Tetap Lestari", program PJ-ILOP tahun ini menjadi bagian dari pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan pendekatan pembelajaran kontekstual. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari siswa, guru pendamping, serta warga setempat. Mereka terlibat dalam beragam aktivitas yang mendalam dan membangun.
Dalam sambutannya, perwakilan dari Kampung Adat Segunung menyampaikan apresiasi atas kehadiran para siswa. “Kami senang bisa menjadi bagian dari proses belajar yang berbeda ini. Desa kami memang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal, dan kami percaya generasi muda perlu melihat langsung bagaimana budaya dan alam saling menjaga,” ujar salah satu tokoh masyarakat.
PJ-ILOP menjadi ruang eksplorasi nyata bagi siswa untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu. Melalui pendekatan Smartcurriculum, pembelajaran lintas mata pelajaran seperti Biologi, Sosiologi, Bahasa Indonesia, dan Informatika dijalankan dalam aktivitas-aktivitas lapangan yang aplikatif. Siswa melakukan pemeriksaan kesehatan masyarakat, kunjungan atau tilik desa, mengajar anak-anak desa, hingga mengadakan kelas keahlian bersama warga dalam bentuk pelatihan dan diskusi.
Tidak hanya itu, siswa juga tinggal bersama keluarga angkat di desa, sebuah pengalaman yang membuka wawasan mereka tentang kehidupan sederhana, mandiri, dan harmonis dengan alam. Aktivitas seperti outbound, malam keakraban, dan bazar sembako murah menjadi wahana mempererat interaksi sosial dan menumbuhkan empati serta kepedulian sosial.
“Ini sangat menantang tapi juga menyenangkan. Kita belajar dari masyarakat yang hidup selaras dengan alam, tanpa banyak teori, tapi penuh makna,” ujar salah satu siswa peserta. Hal senada juga diungkapkan para guru pendamping yang melihat perubahan sikap dan cara pandang siswa selama menjalani program ini.
Bagi SMA Pembangunan Jaya, PJ-ILOP bukan sekadar kegiatan luar ruang, melainkan upaya mendalam untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan berkelanjutan. Melalui interaksi langsung, siswa diharapkan memahami pentingnya menjaga lingkungan, melestarikan budaya, dan menjadi agen perubahan di masyarakat.
Dengan semangat “Menjalin Tradisi, Merawat Bumi, Mengintegrasi Ilmu”, PJ-ILOP 2025 menjadi bukti bahwa pendidikan sejati tidak hanya berlangsung di ruang kelas, tetapi justru tumbuh dari kehidupan nyata. Desa Carangwulung pun menjadi saksi kolaborasi antara generasi muda dan masyarakat adat dalam merawat bumi dan membangun masa depan yang berkelanjutan.